Sikap Terhadap Waria
Waria
dianggap meresahkan. Sebagian dari kita menganggap mereka sumber maksiat dan
kejahatan. Diskriminasi terjadi. Sering mereka diusir, oleh Organisasi
Masyarakat, LSM, juga tidak jarang melalui aparatur pemerintah seperti polisi
dan satpol PP. Kekerasan dan diskriminasi, dua hal yang lekat dalam kehidupan
waria.
#2
Mereka
terpinggirkan. Posisi mereka tidak diakui. Allah, menurut yang kontra, hanya
menciptakan laki-laki dan perempuan, tetapi tidak menciptakan waria. Lalu waria
dianggap sebagai penyimpangan. Bukan hanya itu, bukan hanya mereka yang
terpinggirkan, kalangan yang melakukan pendampingan, advokasi, atau sekedar mendiskusikan
waria juga kerap tidak mendapatkan simpati. kita bisa melihat mereka dari
perspektif lain. Kita bisa melihat mereka sebagai korban atau pihak yang
tertindas. Bagaimanapun, waria juga memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan
dan tidak mendapatkan penindasan, sebagaimana manusia lainnya. Karena tentu
saja tidak bisa digeneralisasi. Tidak semua waria berperilaku seksual seperti
dituduhkan sebagian kalangan. Banyak di antara waria yang ahli ibadah, bekerja
produktif, berpendidikan tinggi, bermoral baik, dan sebagainya.
Bukankah
Qur’an mengakui mereka, dan menamakan mereka sebagai ghair uli al-irbat min al
rijal dalam QS. 24:31?. Atau dalam proses penciptaan manusia dalam QS. Al-Hajj:
5 yang menjelaskan bahwa penciptaan manusia itu ada yang sempurna (mukhallaqah)
dan ada yang tak sempurna (ghair mukhallaqah), dimana dalam konteks ini, waria
sebagai laki-laki yang sejak dalam janin memiliki "ketidaksempurnaan"
otak atau jiwa yang menjadikannya tidak memiliki hasrat seksual sedikitpun
terhadap perempuan (ghair uli al-irbat).
#3
Lalu,
apakah ada tafsir keagamaan yang lebih menghargai dan memanusiakan kaum waria?.
Bagaimana kedudukan waria dalam hukum Islam? Bagaimana diskursus dalam fikih
Islam, misalnya, tentang shalatnya, zakatnya, hajinya, nilai kesaksiannya
didepan hukum, warisnya, dan lainnya?. Bagaimana penjelasan dalam kedokteran?,
Apakah mereka tercela dan berdosa, dan bergaul dengan mereka dilarang?.
0 Response to "Sikap Terhadap Waria"
Post a Comment